Breaking News
Loading...
September 8, 2011

Info Post
Dari kecil saya ngga pernah disuruh ranking 1, atau ranking 10 besar di kelas. My Dad hanya meminta saya kalau bisa di ranking 20-an aja. Kenapa? Karena di kelas saya selalu ada sekitar 35an murid. Dan menurut my Dad, ngga mungkin ada guru yang akan berani ngga naikin 30% dari total murid, atau sekitar 10 murid dalam kelasnya. Jadi, kalau saya ranking 20an, 'aman'; alias saya akan terus naik kelas.

My Dad hanya minta saya untuk selalu mencoba apa yang saya lakukan, apapun itu, sebaik mungkin. Ngga perlu bandingin apakah yang saya lakukan itu lebih baik daripada orang lain atau tidak, yang penting adalah apakah saya sudah mencoba semaksimal mungkin.

Dulu, apa yang my Dad 'ajarkan' ini aneh buat saya. Kenapa? Karena semua teman-teman saya berlomba-lomba untuk bisa ranking 1,2,3, atau 5 besar, atau 10 besar. Sementara saya, untuk menargetkan diri saya ke situ aja ngga ada; karena pernah disuruh oleh kedua orang tua saya.

Ketika saya lulus kuliah dan kerja untuk pertama kalinya di PT Berca Sportindo, handle Nike,... kembali my Dad mengingatkan saya untuk jangan pernah bandingkan diri saya dengan orang lain. Dia kembali berpesan, "Yang penting adalah untuk kamu selalu melakukan yang terbaik yang mampu kamu lakukan, secara terus menerus; konsisten."

Dia juga selalu mengingatkan saya untuk tidak membandingkan gaji dan kerjaan orang lain. "Ngga perlu pusingin orang lain dapet gaji berapa. Kalau mau bandingin, apakah kinerja kamu sudah sesuai dengan gaji yang kamu terima? Kalau kamu merasa udah berkontribusi maksimal tapi ngga sepadan yang kamu dapetin, minta! Tapi, kalau kinerja kamu 'di bawah' gaji yang kamu terima,... kamu harus naikin kinerja kamu. Ngga fair dong buat perusahaan", kata my Dad yang sampe sekarang selalu saya ingat.

Banyak orang yang salah kaprah. Mereka bandingin dirinya lebih baik dari orang lain atau ngga. Kalau iya, mereka bangga. Kalau ngga, mereka desperate, iri, dan lain-lain.

Sering kali di kerjaan kita dengar keluh kesah, "Ih dia enak banget, kerjaannya sama dengan gua, tapi gaji dia lebih gede.' <- Ingat kata my Dad? Ngapain pusing orang lain? Fokus aja ke gaji dan kerjaan Agan! Kalau Agan sudah SELALU memberikan yang terbaik, perusahaan 'ngga buta' koq. Kalau Agan bilang, "Banyak loh atasan / perusahaan yang ngga perduli", kalo menurut saya, mungkin standarisasi kinerja Agan dengan atasan yang berbeda. Saran saya, duduk dan samakan standard tersebut. Kalau memang ngga bisa disamakan, perusahaan ada jutaan di Indonesia... kalau Agan adalah profesional yang SELALU siap memberikan yang terbaik, pasti gampang cari kerja. Atau, buka perusahaan sendiri aja.

Sekadar info aja, karena selama sekolah ngga pernah disuruh ranking, akhirnya ketika SMU, saya tau-tau ranking 1. SEMUA orang di sekolah kaget. Termasuk wali kelas saya, dan my Mom yang ngambilin raport waktu itu! Saya ngga pernah coba untuk ranking 1,... tapi ini mungkin rewards dari apa yang saya lakukan selama semester itu, tried my best.

Apa inti dari tulisan saya kali ini?

1. Ngga penting untuk bandingin Agan dengan orang lain, yang penting adalah untuk bandingin apa yang Agan lakukan Vs. kemampuan maksimal Agan
2. Kalau Agan sudah SELALU semaksimal mungkin, jangan kaget kalau Agan menjadi 'yang terbaik' diantara banyak orang.

Mulai sekarang...ALWAYS, AT ALL TIMES... DO YOUR ABSOLUTE BEST!

Sumber :Disini

0 comments: